Tips / Artikel - 19 April 2022

Beriklim Tropis, Indonesia Punya Alternatif Energi Listrik, Anda Juga Bisa Memanfaatkannya!

Menjadi negara tropis merupakan berkah tersendiri bagi Indonesia. Indonesia terletak antara 6° LU s.d. 11° LS, yang mengakibatkan iklim tropis dan selain curah hujan, di negara beriklim tropis ini sinar matahari menyinari sepanjang tahun.

Melihat potensi tersebut, tentu bukan hal yang aneh jika keberuntungan posisi Indonesia ini dimanfaatkan. Salah satunya pemanfaatan sinar matahari yang bisa diubah menjadi energi listrik yang terbarukan.

Panel surya, menjadi salah satu inovasi yang dilakukan untuk menciptakan listrik yang bersumber dari sinar matahari.

Panel surya ini merupakan solusi terbaik dari energi bersih dan ramah lingkungan yang tetap memberikan manfaat sebagai sumber listrik.

Makanya tak aneh kalau akhirnya di pasaran pun mulai banyak produk dan merek panel surya yang dapat digunakan baik itu untuk rumahan dan keperluan industri.

Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan panel surya, khususnya bagi rumahan, ada beberapa hal perlu dipahami dulu oleh calon pengguna.

Seperti disampaikan Faris Basysyar Saputra, Application & Development Engineer PT Sumberdaya Sewatama, “Paling utama, sebelum pasang panel surya harus dilihat dulu penggunaan listriknya.”

Hal itu, tentu terkait biaya yang dikeluarkan setiap bulannya. “Pastinya, kerja panel surya sangat efektif pada siang hari. Artinya jika penggunaan listrik siang sangat tinggi, tentu panel surya bisa jadi solusi,” tambahnya.

Selain itu, dalam memilih perangkat panel surya juga tidak bisa sembarangan. “Ada beberapa poin perlu diperhatikan. Kalau untuk kebutuhan rumahan, pastinya perlu benar-benar dihitung.

Di antaranya,  ruang yang tersedia untuk pemasangan panel surya, besar atap rumah, kapasitas listrik PLN yang terpasang di rumah dan lainnya. Itu tentu juga terkait budget yang akan disediakan konsumen,” pesan Faris.

Lalu, seperti apa panel surya yang bagus? “Ya yang mahal, hahahah,” canda Faris sambil tertawa geli. Kemudian ia pun menyebut beberapa kriteria panel surya yang baik.

“Umumnya sih dilihat dari kategori tiernya, kalo tier 1 rata-rata berkualitas. Karena itu juga berkaitan dengan kapasitas produksi dan populasi di masyarakat. Selain itu, bisa dilihat dari poin-poin berikut ini,” anjur Faris.

Pemilihan Solar Panel yang berkualitas:

–              Memiliki Effisiensi yang baik, karena semakin tinggi eff maka semakin sedikit lahan yang digunakan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar

–              Brand masuk dalam kategori Tear 1 seperti JA Solar, REC, Longi dan lainnya. (di luar dari tier 1 bukan berarti kualitas tidak baik) reff. https://review.solar/latest-tier-1-solar-panels-list-2020/

–              Garansi produk yang cukup panjang (biasanya 10 tahun dengan ketahanan produk 20 – 25th)

–              Cek kondisi fisik solar panel, tidak ada kecacatan. Bisa dilihat dari :

o             kondisi kaca (goresan/retak/pudar)

o             sel surya tidak rusak terpotong atau rusak

o             Tidak ada partikel lain didalam modul panel (rambut, benang, dll)

–              Memiliki sertifikat hasil pengujian (dengan menggunakan alat test simulator matahari atau sejenisnya berdasarkan STC (Irradiance 1000W/m2, Cell Temperature 25°C, AM=1.5)) untuk memastikan dengan benar data yang tercantum pada data sheet dengan hasil pengetesan.

–              Beli produk dari perusahaan terpercaya seperti Sewatama.

Pemilihan Solar Inverter yang berkualitas:

–              Pastikan inverter yang digunakan adalah solar inverter dan sesuai dengan sistem yang diinginkan (on grid/off grid/Hybrid)

–              Pastikan sudah terdapat monitoring sistem pada inverter (baik local monitoring atau online monitoring agar mempermudah untuk mengetahui kondisi sistem dan jika terjadi gangguan atau kondisi abnormal pada inverter dan sistem

–              Pastikan solar inverter memiliki masa garansi yang cukup panjang (5 – 10 tahun)

Pemilihan kabel DC khusus sistem Solar Panel:

–              Gunakan kabel dengan rating tegangan 450v – 1500V

–              Tahan cuaca, UV, ozon, fluid, asam & basa

–              Tahan api dan bebas halogen (tidak mudah terbakar)

–              Berbahan XLPE (Cross-linked polyethylene) bukan PVC (NYY), karena rentang ketahanan susu XLPE yang cukup besar (-40 deg – 90 deg C)

–              Mampu menahan tekanan mekanis

Ukuran kabel (inti kabel) biasanya 4 mm, 6 mm, atau 10 mm (Solar Panel ke Inverter)

Terkait harga panel surya, Faris menyebut angkanya sangat bervariatif. “Tergantung material dan brand yang digunakan,” sahutnya.

Namun sebagai patokan dasar, Faris pun memberi sedikit bocoran seperti ini:

–              Harga solar panel kisaran Rp 4.500/Wp – Rp 9.000/Wp, tergantung tipe solar panel, kapasitas, eff, brand, jumlah yang dibeli

–              Solar PV system kisaran Rp 18 – Rp 20 juta/kWp (On Grid), tergantung melihat dari kondisi area yang akan dipasang solar pv & produk yang akan digunakan.

Selain itu, sebelum panel surya dipasang konsumen, biasanya akan dianalisa dulu kebutuhannya. “Setelah itu, dibuatkan budgeting sesuai kebutuhan dan itu biasanya sudah satu paket berikut perawatan. Intinya sih, semua bisa dibicarakan dan dicustom,” tutupnya.

Berita & Update Lainnya

Kebutuhan listrik di tanah air semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini te...
Kebutuhan energi yang semakin tinggi membuat penggunaan energi terbarukan mulai ...
PT Sumberdaya Sewatama, menerima kembali sertifikat ISO 45001:2018 Occup...

Beri tahu apa yang Anda butuhkan

Kami akan membantu memberikan solusi untuk anda