Mengembangkan budaya untuk terus bertumbuh (continuous improvement) adalah fondasi bagi perusahaan yang ingin mencapai keunggulan operasional secara berkelanjutan. Melalui Sewatama Improvement Culture (SIC), PT Sumberdaya Sewatama (“Sewatama”) menanamkan semangat Continuous Improvement berbasis prinsip Lean Six Sigma, sehingga dapat semakin meningkatkan kinerja, produktifitas, kreatifitas, dan efisiensi proses sebagai bagian dari sistem manajemen bisnis perusahaan. Berikut ini 4 langkah Sewatama membangun budaya inovatif.
1. Sistem Terukur dan Terstruktur
SIC berevolusi dari Sewatama Improvement Program (SIP) yang telah ada sejak tahun 2010. Kerangka kerja baru ini mengubah inisiatif perbaikan menjadi sistem yang terukur dan terstruktur, memastikan budaya tersebut tidak hanya dipraktikkan namun juga tertanam secara mendalam.
Setiap langkah dirancang untuk mengurangi variasi proses, meningkatkan konsistensi kualitas, dan memperkuat proses bisnis inti di dalam kerangka Operational Excellence. Karena dalam manajemen kinerja, apa yang diukur akan ditingkatkan.
2. Peningkatan Berbasis Data
Data dan analisis objektif mendukung inisiatif SIC. Tim lintas fungsi menilai Indikator key performance indicator (KPI) dan key process output (KPO) untuk mengidentifikasi akar penyebab inefisiensi.
Pendekatan berbasis fakta ini memastikan bahwa setiap perbaikan memberikan dampak nyata: meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan efisiensi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan kami. Kami bertindak berdasarkan fakta, bukan asumsi.
3. Kolaborasi dan Berbagi Pengetahuan
Perbaikan berkelanjutan akan tumbuh subur jika ada kerja sama tim. Melalui improvement competition, sesi berbagi pengetahuan, dan forum best practices, karyawan berkolaborasi untuk membangun learning organisation yang tangkas, inovatif, dan responsif.
Dengan menghilangkan silo (hambatan komunikasi) dan berbagi wawasan, Sewatama mempercepat pembelajaran kolektif dan mendorong inovasi di seluruh perusahaan.
4. Komitmen Pemimpin
Mempertahankan perbaikan membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Para pemimpin Sewatama bertindak sebagai agen perubahan: mendorong kepemilikan, memberdayakan tim, dan mengakui setiap kontribusi terhadap keunggulan proses.
Pendekatan ini memupuk budaya yang berorientasi pada hasil di mana kolaborasi, akuntabilitas, dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi hal yang penting.
Melalui empat pilar tersebut, Sewatama terus tumbuh melalui sistem yang terukur, berinovasi melalui kolaborasi, dan mencapai Operational Excellence melalui budaya efisien, adaptif, dan berkinerja tinggi.
Oleh: Faris Basysyar Saputra, ST., MT., QRMP
Business Improvement Specialist PT Sumberdaya Sewatama
Kami akan membantu memberikan solusi untuk anda