Tips / Artikel - 16 December 2025

Bagaimana Limbah Kelapa Sawit Menjadi Listrik?

Jelang tutup tahun 2025, Tim Manajemen Sewatama berbagi pengetahuan. Kali ini Mustofa Kamal Zulkarnain, Sales & Business Development Division Head PT Sumberdaya Sewatama memaparkan bagaimana proses kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di Kalimantan Selatan yang dikelola anak usaha PT Sumberdaya Sewatama sejak tahun 2020.

“Bahan utamanya adalah POME (Palm Oil Mill Effluent) yang kemudian diolah menjadi biogas untuk menjadi bahan bakar generator set,” ujarnya dalam sharing session di Amphitheatre, kantor Sewatama, Senin (15/12).

Keberadaan POME sebagai limbah cair kelapa sawit, menurut berbagai jurnal penelitian, memiliki unsur pembentuk biogas. Seperti dituliskan Rumokoy & Monika (2018) yang meneliti potensi  energi listrik pada pabrik kelapa sawit, secara karakteristik, POME memiliki potensi besar sebagai substrat pembentuk biogas karena kaya senyawa organik biodegradable. Apabila tidak dikelola, POME menjadi sumber emisi metana bebas yang berdampak signifikan terhadap lingkungan.

Dari POME ke Biogas: Reaksi Biokimia di Dalam Digester

POME yang berasal dari proses pengolahan tandan buah segar di Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dialirkan ke sistem pengolahan awal sebelum memasuki digester anaerob. Digester berfungsi sebagai reaktor biokimia tertutup, tempat mikroorganisme anaerob menguraikan senyawa organik kompleks menjadi biogas.

“Biogas inilah yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar generator set. Tapi tidak bisa langsung, karena ada proses memurnikan gasnya dahulu,” tutur Mustofa lagi,

Ia melanjutkan, biogas hasil digester masih mengandung pengotor seperti uap air dan hidrogen sulfida (H₂S). Oleh karena itu, gas dialirkan ke unit scrubber dan dehumidifier untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Tahap gas conditioning ini krusial untuk mencegah korosi, knocking, serta penurunan efisiensi pada mesin pembakaran dalam seperti halnya gas engine generator set.

Konversi Energi: Dari Metana Menjadi Listrik

Biogas yang telah memenuhi spesifikasi kemudian digunakan sebagai bahan bakar mesin gas. Energi kimia metana dikonversi menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran, yang selanjutnya memutar generator untuk menghasilkan listrik.

Dalam penelitian yang dilakukan Rumokoy & Monika (2018) terhadap berbagai PKS menunjukkan bahwa PLTBg mampu menghasilkan daya listrik antara 1–3 MW, tergantung debit dan kualitas POME, serta konfigurasi sistem pembangkit.

Implementasi Nyata: PLTBg 2,4 MW di Kalimantan Selatan

Praktik mengkonversi POME menjadi listrik itu sendiri sudah dilakukan Sewatama. Melalui anak perusahaannya, Sewatama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan (Operation & Maintenance) PLTBg berbasis POME dengan kapasitas 2,4 MW untuk perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Selatan. Lingkup O&M tidak hanya mencakup gas engine dan generator, tetapi juga pengendalian proses hulu seperti stabilitas digester, kualitas biogas, serta integrasi sistem kelistrikan.

Pendekatan ini sejalan dengan temuan penelitian yang menekankan bahwa keberhasilan PLTBg sangat bergantung pada integrasi proses biologis dan sistem kelistrikan secara menyeluruh, bukan hanya pada unit pembangkitnya.

PLTBg berbasis POME merupakan penerapan nyata prinsip circular economy di industri kelapa sawit. Limbah cair yang sebelumnya menjadi beban lingkungan kini berubah menjadi sumber energi terbarukan yang mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan efisiensi energi pabrik.

Oleh: Rizka S. Aji, Marketing Communication PT Sumberdaya Sewatama

Berita & Update Lainnya

Semangat inovasi terus tumbuh di lingkungan PT Sumberdaya Sewatama melalui gelar...
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) menggelar pelatihan  Basic Risk M...
Apa kunci utama menjaga keandalan kerja generator set? Setidaknya terdapat tiga ...

Beri tahu apa yang Anda butuhkan

Kami akan membantu memberikan solusi untuk anda