Penerangan, Kunci Keselamatan Kerja di Tambang

Di balik gemuruh mesin raksasa dan padatnya aktivitas malam di area tambang, ada satu faktor krusial yang kerap luput dari sorotan: penerangan yang memadai. Tanpa cahaya yang cukup, risiko kecelakaan meningkat tajam — mulai dari kesalahan manuver alat berat hingga tergelincir di area kerja yang gelap.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menegaskan pentingnya sistem penerangan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Meski tidak merinci angka pencahayaan secara spesifik, regulasi ini mengacu pada SNI 16-7062-2004, yang merekomendasikan tingkat iluminasi berbeda untuk tiap area: jalan angkut 50–100 lux, area bongkar muat 100–200 lux, dan bengkel pendukung hingga 500 lux.

Penelitian yang dilakukan Sanders & Peay (1988) menunjukkan bahwa peningkatan pencahayaan dapat menurunkan tingkat kecelakaan tambang hingga 60 persen. "Visibilitas adalah faktor keselamatan yang sering diremehkan,” ujar seorang pengawas tambang di Kalimantan Timur.

Menjawab kebutuhan itu, PT Sumberdaya Sewatama menghadirkan Lighting Tower Sewatama sebagai solusi penerangan modern untuk industri tambang. Menggunakan lampu LED hemat energi dengan jangkauan cahaya luas, lighting tower ini dirancang tahan cuaca ekstrem dan mudah dipindahkan sesuai kebutuhan lapangan.

Dengan penerapan standar penerangan yang tepat dan dukungan teknologi seperti Lighting Tower Sewatama, sektor pertambangan Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan operasional. Karena di dunia tambang, terang bukan sekadar soal visibilitas — tapi soal menjaga nyawa dan produktivitas.